Soal :
1. Apa itu Osi layer ? untuk blog
Jelaskan dan sebutkan
2. Jelaskan IP Address A B C
Sebutkan dan Jelaskan !
3. Apa itu DHCP dan Turunanya ?
4. Apa itu DNS ?
5. Routing Static ?
6. Routing Dinamic ?
7. Apa Itu NTP ?
Jawab :
1. OSI Layers.
adalah model arsitektur jaringan yang dikembangkan oleh
badan International Organization for
Standardization (ISO) berfungsi agar komunikasi data dari source ke
destination di dalam jaringan dapat berlangsung, Protokol yang digunakan
bermacam – macam di antaranya adalah TCP/IP ([oken,Ring, Ethernet, Wifi,
Modem].
2. IP Address
adalah sebuah alamat pada komputer agar komputer bisa saling terhubung dengan
komputer lain, IP Address terdiri dari 4 Blok, setiap Blok di isi oleh angka 0
- 255. Contoh IP Address seperti 192.168.100.1 , 10.57.38.223 , ini adalah
IPv4.
IP Address Memiliki 2 bagian, yaitu Network ID dan Host ID , contoh 192.168.100.1 , secara default Net ID nya adalah 192.168.100 dan Host ID nya adalah 1, agar komputer bisa saling terhubung , IP yang digunakan Net ID nya harus sama, dan Host ID nya harus berbeda.
Agar mudah ngerti, Net ID adalah nama jalan dan Host ID adalah nomor Rumah, jadi Jln. Diponegoro No 3 , jika nama jalan dari beberapa orang sama, maka nomor rumah mereka tidak mungkin sama.
KELAS A , pada kelas A 8 bit
pertama adalah network Id, dan 24 bit selanjutnya adalah host Id,kelas A
meiliki network Id dari 0 sampai 127.
KELAS B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai 191
KELAS C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai 223
KELAS B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai 191
KELAS C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai 223
3. DHCP Server.
DHCP atau Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis
arsitektur client/server yang dipakai untuk mempermudah pengalokasian IP
Address pada satu jaringan. Jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus
memberikan IP Address secara manual hal ini akan membuat anda kerepotan. Jika suatu
server lokal dipasangkan DHCP, semua komputer yang terhubung ke jaringan akan
mendapatkan IP address secara otomatis. Selain IP Address DHCP juga memberikan
parameter yang lainnya seperti Default Gateaway dan DNS server.
Dimana ada server pasti ada client,
karna DHCP sendiri berbasis arsiterktur client/server jadi komputer yang
memberikan IP Address adalah DHCP server, sedangkan komputer yang menerima IP
Address itu adalah DHCP client.
Berikut adalah tahapan – tahapan
DHCP memberikan IP Address kepada client:
- Pertama,
IP Least Request, pada tahap ini client akan mencari DHCP server yang
sedang bekerja, apabila server tersebut telah ditemukan maka client akan
langsung meminta IP Address kepada DHCP server.
- Kedua,
IP Least Offer, di tahap ini DHCP server menjawab permintaan dari client
dan memberikannya penawaran nomor IP Address. DHCP memberikan nomor IP
Address dengan mengambil nya dari database DHCP server.
- Ketiga,
IP Lease Selection, pada tahapan ini client memilih nomor IP Address yang
ditawarkan oleh DHCP server. Lalu client memberikan pesan untuk permintaan
konfirmasi kepada DHCP server.
- Keempat,
IP Lease Acknowledge, di tahap yang ini DHCP server memberikan jawaban
dari pesan yang dikirimkan client berupa pengkonfirmasian nomor IP Address
dan informasi lainnya. Pemberian IP Address ini bersamaan dengan
diberikannya subnet mask dan default gateaway dan setelah itu IP Address
yang sudah diberikan dicoret dari daftar pool.
4. (Domain
Name System; DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi
tentang nama host ataupun nama domain dalam
bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam
jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS
menyediakan alamat IP untuk
setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima
surel (email) untuk setiap
domain. Menurut browser Google
Chrome, DNS adalah layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs
web menjadi alamat internet.
DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting
untuk Internet, ketika perangkat keras komputer
dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas
seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih
memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan
sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum
digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku
telepon internet di mana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di
peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan
2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).
5. Routing static itu merupakan jenis dari routing yang
dilakukan oleh admin jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan
yang dituju dan semua itu dilakukan secara manual.
Routing static ini memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
·
Jalur
spesifik ditentukan oleh admin jaringan
·
Pengisian
tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
·
Routing
static ini biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
Dibalik
semua itu, routing static juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan,
diantaranya :
Kelebihan menggunakan Routing
static
1.
Meringankan
kinerja processor router
2. Tidak ada bandwidth
yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat
pengiriman paket
3. Routing statis lebih
aman dibandingkan routing dinamis
4. Routing Statis kebal
dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik
Kelemahan menggunakan routing
static
1.
Administrator
jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang
digunakan
2. Hanya dapat digunakan
untuk jaringan berskala kecil
3. Admisnistrasinya
cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus
dikonfigurasi secara manual
4. Rentan terhadap
kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual
Cara melakukan konfigurasi routing static
Pada
saat ingin mengkonfigurasi routing static, kita hanya cukup konfigurasi pada
bagian pengisian ip address beserta netmask secara manual, baik dari router
maupun pc.
Contoh
: “ip add 192.168.1.1 255.255.255.252” Setelah router dan pc terbuhung kedalam
jaringan, kemudian lakukan routing dengan cara mengetikkan perintah ip
route.Contoh : “ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2” begitu juga hal
ini sama dilakukan di router ke-2 hanya saja mengganti ip yang ada di bagian
paling belakang (tidak boleh sama).
6. Routing
Dynamic Route atau yang biasa dusebut dengan Dynamic Route adalah
sebuah router yang membuat tabel routing secara otomatis. Apa itu
tabel routing? tabel routing merupakan tabel yang memuat tentang
seluruh IP address dari interfaces router dan juga memuat tentang informasi
routingnya. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan
antara router lainnya. Dalam kata lain Dynamic route besifat dinamik dan mampu
melakukan update route dengan cara medistribusikan informasi mengenai jalur
terbaik ke router lain.
Dynamic
route ini juga memiliki ciri-ciri, diantaranya; Router berbagi informasi
routing secara otomatis, Jumlah gateway sangat banyak, Routing tabel dibuat
secara dinamik, serta Membutuhkan protokol routing (contohnya RIP ,OSPF, dll).
Dynamic
route juga bisa membuat keputusan pada route yang mana sebuah paket mencapai
tujuan. Umumnya ia mengirimkan paket ke route yang paling efisien; salah satu
yang menghasilkan jumlah hop lebih sedikit. Bagaimanapun, jika route macet,
dynamic route dapat mengirimkan paket ke route alternatif.
Disini
juga terdapat jenis jenis dari protokol routing dinamis, yaitu :
·
RIP
(Routing Information Protocol) : adalah sebuah protokol routing dinamis yang
digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
·
IGRP
(Interior Gateway Routing Protocol) : adalah protocol distance vector yang
diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP.
·
EIGRP
(Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) : adalah routing protocol yang
hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary
protocol pada CISCO.
·
OSPF
(Open Shortest Path First) : merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP
(InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan
internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah
jaringan di mana sobat microcyber2.com masih memiliki hak
untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya.
·
BGP
(Border Gateway Protocol) : merupakan salah satu jenis routing protokol yang
digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis
routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun
perbankan. BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway
Protokol (EGP).
Adapun keuntungan dynamic route
adalah sebagai berikut :
1.
Cocok
untuk area besar/luas
2. Hanya mengenalkan
alamat yang terhubung langsung dengan routernya
3. Bila terjadi
penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya
router yang berkaitan saja
4. Router secara
otomatis berbagi informasi
5. Routing table dibuat
secara dinamik
6. Tidak perlu
mengetahui semua alamat network yang ada
7. Administrator tidak
ikut campur tangan
Sedangkan kelemahan dynamic route
adalah sebagai berikut :
1.
Beban
kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada setiap
waktu tertentu
2. Kecepatan pengenalan
dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router membroadcast ke semua
router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus
menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.
Cara konfigurasi dynamic route
Pada
saat nanti akan melakukan konfigurasi Dynamic route, Tambahkan semua network
yang telah diatur pada masing masing router. Misalnya tambahkan semua network
pada Sterling ke dalam settingan Router RIP pada Sterling.
7.
Pengertian NTP
Network Time Protocol atau lebih sering disebut
dengan istilah NTP adalah sebuah mekanisme atau protokol yang digunakan untuk
melakukan sinkronisasi terhadap penunjuk waktu dalam sebuah sistem komputer dan
jaringan. Proses sinkronisasi ini dilakukan di dalam jalur komunikasi data yang
biasanya menggunakan protokol komunikasi TCP/IP. Sehingga proses ini sendiri
dapat dilihat sebagai proses komunikasi data biasa yang hanya melakukan
pertukaran paket-paket data saja.
NTP menggunakan port komunikasi UDP nomor 123.
Protokol ini memang didesain untuk dapat bekerja dengan baik meskipun media
komunikasinya bervariasi, mulai dari yang waktu latensinya tinggi hingga yang
rendah, mulai dari media kabel sampai dengan media udara. Protokol ini
memungkinkan perangkat-perangkat komputer untuk tetap dapat melakukan
sinkronisasi waktu dengan sangat tepat dalam berbagai media tersebut. Biasanya
dalam sebuah jaringan, beberapa node dilengkapi dengan fasilitas NTP dengan
tujuan untuk membentuk sebuah subnet sinkronisasi. Node-node tersebut kemudian
akan saling berkomunikasi dan ber sinkronisasi menyamakan waktu yang direkam
mereka. Meskipun ada beberapa node yang akan menjadi master (primary server),
protokol NTP tidak membutuhkan mekanisme pemilihan tersebut.
Oke sudah tau kan apa itu NTP? Kalo
sudah jelas tentang NTP sekarang lanjut ke seting NTP pada Mikrotik mari
kita Belajar Mikrotik lebih dalam
lagi tentang NTP.